Minggu, 01 Agustus 2010

Cara Penyajian Teh Putih Heaven Leaf yang Benar

Teh putih terbaik adalah bila cara penyajiannya menggunakan air yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Ikuti langkah berikut untuk mendapatkan seduhan teh putih terbaik:

  • Gunakan air mineral kemasan yang berstandar SNI karena air yang segar dan bersih akan menghasilkan satu gelas terbaik.
  • Masukkan 2 sendok teh dari teh putih kedalam gelas.
  • Bilas teh putih dengan air panas selama 8 - 10 detik.
  • Tuangkan 200 ml air panas dengan suhu berkisar antara 72 - 82 derajat Celsius ke dalam gelas.
  • Setelah 4 - 5 menit, pisahkan daun teh putih dengan menggunakan penyaring dan teh putih siap disajikan.
  • Segera konsumsi teh putih dalam keadaan hangat-hangat panas, karena polifenol dalam teh putih akan semakin berkurang seiring dinginnya suhu teh putih setelah diseduh.
  • Teh putih dapat diseduh ulang hingga 3 - 4 kali.
  • Untuk seduhan terakhir memerlukan waktu lebih lama yaitu sekitar 10 menit

Mohon memperhatikan anjuran berikut:

  • Gunakan gelas kaca, gelas porselen atau gaiwan untuk menyeduh.
  • Hindari merebus air dengan menggunakan alat memasak yang terbuat dari bahan aluminium.
  • Untuk hasil yang maksimal hindari pemakaian gula pada teh putih.
  • Jangan minum teh saat atau sesudah makan kerena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicuri oleh zat stimulan teh (beri jeda waktu 30-60 menit setelah atau sebelum makan).
  • Hindari minum teh dicampur dengan susu karena menyebabkan zat-zat yang dikandungnya menjadi berkurang bermanfaat.
  • Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yang teroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.
  • Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan pada teh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akan mengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.

Bedanya Teh Hitam, Teh Hijau, Teh Oolong dan Teh Putih

Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk ditambah 2-3 helai daun muda, karena pada daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh.

Dasar utama pengolahan teh adalah pemanfaatan oksidasi senyawa polifenol yang ada di dalam daun teh. Proses oksidasi ini lazim disebut fermentasi. Berdasarkan sifat fermentasinya, dikenal empat macam jenis teh, yaitu:

Teh hitam (black tea)
Teh hitam mudah dikenali di pasaran karena warnanya hitam dan paling luas dikonsumsi. Dalam proses pengolahan diberi kesempatan penuh terjadi fermentasi (mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga hampir semua kandungan tanin terfermentasi menjadi theaflavin dan thearubigin) yang akan merubah warna daun teh dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan berubah menjadi hitam.

Teh oolong
Umumnya diproduksi dari tanaman teh yang tumbuh di daerah semi tropis. Prosesnya sama seperti teh hitam, namun proses fermentasinya hanya sebagian (lebih singkat sekitar 30-70% dan perubahan berlangsung setengah sempurna sehingga masih mengandung sebagian tanin dan beberapa senyawa turunannya) sehingga warna dan aromanya di antara teh hitam dan teh hijau.

Teh hijau (Green Tea)
Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi.

Teh Putih (White Tea)
Merupakan jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidan paling tinggi. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih.
Mutu teh merupakan kumpulan sifat yang dimiliki oleh teh, baik sifat fisik maupun kimianya. Kedua sifat ini telah dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun diperoleh sebagai akibat teknik penanganan dan pengolahan yang dilakukan.

Kandungan senyawa kimia dalam daun teh terdiri dari tiga kelompok besar yang masing-masing mempunyai manfaat bagi kesehatan, yakni:

1. Polifenol
Polifenol merupakan antioksidan jenis bioflavonoid yang 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali dari vitamin E. Manfaatnya:
o Menurunkan kadar kolesterol
o Menurunkan tekanan dan kadar gula darah
o Membantu kerja ginjal dan mencegah terjadinya batu empedu
o Memperlancar pencernaan
o Melarutkan lemak dan mencegah kolesterol jahat

2. Kafein
Unsur kafein dalam teh jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kopi. Manfaatnya:
o Bersifat sebagai mild stimulant pada sistem saraf pusat sehingga memperlancar sirkulasi darah ke otak
o Dengan minum teh secara teratur akan menaikkan tingkat ingatan, cognitive performance, feeling of pleasant dan mood.

3. Essential oil
Teh juga mengandung protein yang dirasakan besar peranannya dalam pembentukan aroma. Manfaatnya:
o Melarutkan lemak
o Memperlancar pencernaan dan peredaran darah

Teh Putih Hambat Obesitas

Teh dikenal sebagai minuman berkhasiat bagi tubuh. Teh putih merupakan salah satu jenis yang berkhasiat mencegah kelebihan berat badan atau obesitas. Seperti diketahui, teh dikelompokan menjadi empat jenis yaitu teh hitam, oolong, hijau dan putih.
Riset yang dilakukan beberapa waktu lalu diketahui, ekstrak teh putih dapat mencegah jaringan lemak berkembang sehingga menghambat potensi kegemukan dan membantu membakar lemak. Hal tersebut disebabkan ektrak teh mampu menaikkan metabolisme dan membuat tubuh menjadi langsing. Dengan konsentrasi tinggi antioksidan, teh putih bisa menggantikan sayuran-sayuran hijau lain.

Ahli Nutrisi, Marc Winnefeld seperti yang diberitakan The Telegraph, Jum'at (1/5) mengungkapkan, di negara-negara industri maju,penderita obesitas terus berkembang. Padahal obesitas merupakan penyakit dengan tingkat resiko tertinggi penyebab penyakit jantung dan diabetes.
"Kita tahu bahwa teh putih mungkin merupakan sumber alami zat yang melangsingkan tubuh," terangnya.

Winnefeld berserta koleganya kemudian melakukan penelitian terhadap efek biologis dari ekstrak teh putih.Lantas mereka mengembangkan jaringan lemak di laboratorium. Jaringan lemak tersebut diberikan ekstrak teh putih dan hasilnya, jaringan lemak tersebut berangsur menyusut.
"Ekstrak tersebut menghambat proses yang terkait dengan pertumbuhan jaringan lemak, saat itu juga secara tepat ekstrak menghambat penyebab gemuk," paparnya.

Penelitian sebelumnya juga membuktikan, khasiat teh putih lebih baik ketimbang jenis lain karena mampu mengaktifkan sel manusia yang bertanggung jawab terhadap kegemukan. Seratus tahun lalu, masyarakat China merahasiakan khasiat yang dimiliki teh putih. Beberapa ilmuwan pun telah menyatakan bahwa teh putih tergolong minuman kesehatan.

Tak hanya menurunkan berat badan. Teh putih juga diketahui mencegah pengaktifan sel kanker dan juga efektif untuk menangkal radikal bebas serta permasalahan pada kulit. Dengan demikian teh putih mampu mencegah penuaan dan pengerutan pada kulit.

Teh putih dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih seperti halnya teh hijau dan teh hitam banyak dikonsumsi di Inggris dan negara-negara barat. (http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/09/05/01/47697-teh-putih-hambat-obesitas)